Karya : Gutamining Saida
Pada suatu pagi di kelas 9C, guru IPS memulai pelajaran dengan suasana yang penuh antusiasme. Hari itu, topik pembelajaran adalah globalisasi, modernisasi, dan perubahan sosial. Saya ingin menerapkan metode pembelajaran yang berbeda dari biasanya, yaitu dengan menggunakan mind mapping. Dengan metode ini, diharapkan siswa dapat lebih mudah memahami konsep-konsep yang terkesan abstrak ini.
Setelah membuka pelajaran dengan memberikan sedikit gambaran tentang ketiga konsep tersebut, Saya menyuruh menyiapkan kertas-kertas besar dan spidol warna-warni kepada setiap siswa. Setiap Siswa membuat secara individu. “Hari ini kita akan belajar dengan cara yang menyenangkan, yaitu membuat mind mapping,” kataku dengan senyum lebar. Siswa tampak tertarik dengan tugas ini karena tidak hanya mengandalkan teori, tetapi juga menggunakan kreativitas mereka dalam menyusun informasi.
Saya menjelaskan bahwa mind mapping akan membantu mereka untuk mengorganisir pemahaman tentang globalisasi, modernisasi, dan perubahan sosial. Di papan tulis, saya membuat contoh kecil dengan menulis kata “Globalisasi” di tengah dan menarik garis ke berbagai konsep terkait, seperti teknologi, budaya, ekonomi, dan komunikasi. “Setiap dari kalian akan membuat mind mapping yang lebih besar dan lebih lengkap,” lanjutku.
Siswa mulai bekerja dengan semangat. Suara siswa terdengar di seluruh kelas, menciptakan suasana yang penuh gairah belajar. Beberapa siswa terlihat sangat serius menggambar peta pikiran mereka, menghubungkan satu ide dengan ide lain menggunakan garis-garis berwarna. Setiap siswa terlihat sangat kreatif dalam menambahkan gambar-gambar yang menggambarkan perubahan sosial, alat teknologi modern, serta simbol-simbol budaya yang beradaptasi dengan era globalisasi.
Puji Asih membuat mind mapping yang sangat sistematis dan penuh warna. Mereka menggambarkan hubungan antara globalisasi dan teknologi dengan jelas, menjelaskan bagaimana internet menjadi katalis utama bagi modernisasi dan perubahan sosial. “Dengan teknologi, kita bisa terhubung dengan orang di seluruh dunia, sehingga budaya, informasi, dan teknologi menjadi lebih mudah diakses,” Fahmi menjelaskan dengan percaya diri.
Milik Khusnul tidak kalah menarik. Mereka berhasil menunjukkan dampak negatif dan positif dari modernisasi, serta bagaimana perubahan sosial terjadi akibat globalisasi. Mereka menggunakan contoh-contoh nyata dari kehidupan sehari-hari, seperti perubahan cara berbelanja dari pasar tradisional ke marketplace online, dan perubahan gaya hidup akibat pengaruh budaya asing.
Saat semua siswa selesai menghasilkan mind mapping mereka. Saya merasa bangga dengan hasil kerja siswa kelas 9C. Mereka tidak hanya memahami materi dengan baik, tetapi juga berhasil mengaitkan ketiga konsep besar tersebut dengan kehidupan nyata. “Kalian luar biasa! Hasil ini sangat memuaskan, dan kalian telah membuktikan bahwa belajar bisa menjadi sesuatu yang menyenangkan dan bermakna,” ujarku sambil memberikan tepuk tangan penghargaan. Pelajaran hari itu ditutup dengan tawa dan rasa puas dari semua siswa. Semua hasil mind mapping dikumpulkan. Semoga sukses semuanya.
Cepu, 19 September 2024
Beri Komentar