Karya: Gutamining Saida
Hari Guru di SMPN 1 tahun ini menjadi salah satu momen paling berkesan. Selain menjadi ajang penghargaan atas dedikasi para guru, perayaan kali ini dimeriahkan dengan berbagai lomba yang mengundang tawa dan keakraban. Salah satu lomba yang paling menarik perhatian adalah lomba memasukkan bola dengan papan kardus berlubang, sebuah permainan sederhana yang ternyata mampu menciptakan kebersamaan dan kegembiraan luar biasa.
Lomba memasukkan bola adalah permainan tim yang membutuhkan koordinasi dan kekompakan. Dalam lomba ini, setiap tim diberikan sebuah papan kardus panjang yang telah dilubangi di tengah bagian akhirnya. Tugas tim adalah menggulirkan bola dari satu ujung papan ke ujung lainnya hingga bola masuk tepat ke dalam lubang.
Kedengarannya mudah, tetapi kenyataannya tidak demikian. Papan kardus yang besar membutuhkan beberapa orang untuk memegangnya dengan stabil. Sementara tim lain harus memastikan bola tetap berada di jalurnya. Salah sedikit saja, bola bisa jatuh ke luar, dan tim harus mengulang dari saat bola jatuh.
Lomba ini dibuat dengan tujuan untuk menciptakan suasana kebersamaan di antara para guru dan karyawan. Di tengah kesibukan sehari-hari yang sering kali penuh tekanan tugas, Hari Guru menjadi momen yang pas untuk berkumpul dan bersenang-senang dalam suasana santai.
Nah ada beberapa manfaat yang bisa diambil dari lomba ini adalah:
Sebelum lomba dimulai, panitia memberikan gambaran tentang cara bermain. Mereka menunjukkan papan kardus panjang yang sudah disiapkan, lengkap dengan lubang di tengah ujungnya. Beberapa peserta terlihat penasaran, sementara yang lain mulai berbisik-bisik merancang strategi.
Siswa-siswa yang tergabung dalam OSIS sebagai jurinya. Suasana semakin riuh ketika panitia memulai perlombaan. Beberapa orang guru tampak bersemangat untuk segera mencoba permainan ini. Perlombaan dibagi menjadi dua kelompok yaitu tim ibu-ibu dan tim bapak-bapak. Setiap tim terdiri dari lima orang, yang semuanya memiliki peran penting untuk memastikan bola masuk ke lubang dengan sukses.
Ketika giliran ibu-ibu dimulai, suasana langsung pecah dengan tawa. Beberapa ibu tampak kebingungan memegang papan kardus, sementara yang lain sibuk memberikan arahan.
Bola pertama digulirkan dengan hati-hati. Semua mata tertuju pada bola kecil itu, yang perlahan-lahan bergerak menuju ujung papan. Namun, baru setengah jalan, papan bergoyang, dan bola pun jatuh. Penonton langsung tertawa terbahak-bahak, sementara tim peserta mencoba menahan malu.
Pada percobaan kedua, tim tampak lebih berhati-hati. Mereka berhasil menggulirkan bola hingga mendekati lubang, tetapi tantangan lain muncul. Peserta memastikan bola masuk ke lubang tanpa meleset. Ternyata, meski kelihatannya sederhana proses ini membutuhkan kerja sama dan konsentrasi tinggi.
Pada percobaan pertama, bola meluncur terlalu cepat karena papan terlalu miring, sehingga langsung meluncur ke luar jalur. Penonton kembali tertawa, sementara tim peserta menggaruk kepala sambil tertawa malu.
Di percobaan berikutnya, strategi mulai diperbaiki. Para bapak tampak lebih serius, tetapi keseriusan mereka justru membuat suasana semakin lucu. Ada yang terlalu kaku memegang papan, sehingga bola berhenti di tengah jalan, memaksa mereka menggoyang-goyangkan papan agar bola bergerak lagi. Momen ini membuat semua orang tertawa hingga tak bisa berhenti.
Di akhir perlombaan, semua tim akhirnya berhasil menyelesaikan tugas mereka meskipun membutuhkan banyak percobaan. Pemenang diumumkan berdasarkan tim yang berhasil memasukkan bola dalam waktu tercepat. Namun, sejatinya semua peserta merasa seperti pemenang.
Lomba memasukkan bola ini membuktikan bahwa permainan sederhana bisa menciptakan momen kebahagiaan luar biasa. Di tengah tawa dan keseruan, para guru dan karyawan merasa lebih dekat satu sama lain. Hari Guru tahun ini bukan hanya tentang merayakan profesi mulia mereka, tetapi juga tentang merayakan kebersamaan dan rasa syukur.
Melihat antusiasme dan kebahagiaan yang tercipta, banyak yang berharap agar lomba seperti ini bisa menjadi tradisi di tahun-tahun mendatang. Tawa yang tercipta hari ini menjadi pengingat bahwa kebahagiaan sering kali datang dari hal-hal sederhana yang dilakukan bersama. Selamat membaca dan semoga menghibur.Top of Form
Kedungtuban, 28 November 2024
Beri Komentar