Bimbingan dan Konseling
Penerimaan fisik diri sebagai tingkat kepuasan individu terhadap bagian-bagian tubuh dan penampilan tubuh secara keseluruhan.
Diperlukan adanya tips untuk dapat menerima fisik diri. Berikut penjabarannya:
1. Menciptakan imaji diri yang realistis
Hentikan penggunaan kata “kekurangan”. Jangan sebut kekurangan diri Anda sebagai “kekurangan”. Kekurangan Anda sesungguhnya adalah karakteristik diri Anda, yang tidak perlu Anda nilai dengan begitu tegas. Berbaikhatilah pada diri sendiri. Anggaplah kekurangan Anda sebagai “keunikan”.
Jangan menganggap karakteristik Anda sebagai kekurangan. Ketimbang memberi nama pada fisik Anda (seperti “terlalu kurus” atau “terlalu gemuk”, yang rasanya buruk), berilah gambaran. Gambarkanlah bahwa diri Anda memiliki keunikan yang pasti tiap orang berbeda-beda dan memiliki ciri unik masing-masing.
Gunakanlah perkataan yang detail dan lembut terhadap diri sendiri. Hindari perkataan yang tidak jelas dan kasar. Setiap hari, lihatlah bayangan Anda di cermin, kemudian katakanlah, “Saya benar-benar mencintai diri saya sendiri”. Katakanlah dengan lantang. Pergilah ke puncak sebuah gedung, lalu berteriaklah, “Saya bangga dengan diri sendiri!” Kita misalkan saja, Anda orang yang sangat jelek. Panjatlah atap rumah Anda, lalu teriakkan dengan lantang: “Saya jelek dan saya bangga!” Orang-orang akan menghormati keberanian Anda.
Bisa jadi, “kekurangan” Anda sebenarnya adalah keunikan. Kekurangan yang tidak berbahaya tidak perlu Anda perbaiki. Anda hanya perlu belajar menerima perbedaan.
2. Cintai diri sendiri
Perlakukanlah diri Anda sebagaimana sebuah kebun indah yang perlu diberi air, dipangkas, ditanami bunga, dan dirawat. Bukan sebagai bencana yang perlu ditanggulangi.
3. Tinjau ulang pemahaman mengenai pengembangan diri
Kalau ada sesuatu yang ingin Anda perbaiki, Anda bukan menghilangkan atau menyembunyikan suatu kelemahan, melainkan mempelajari keterampilan baru. Alih-alih mengatakan “Saya akan menurunkan berat badan”, katakanlah “Saya akan mencoba merawat tubuh saya lebih baik, lebih banyak olahraga, makan yang lebih baik, dan mengurangi stres.”
4. Kenali standar yang tidak realistis
Ada banyak gambar, kepercayaan, serta konsep, yang titik tolaknya tidak realistis bagi Anda maupun kebanyakan orang di dunia ini. Standar-standar ini menyusup ke dalam pikiran Anda melalui media, lewat organisasi seperti sekolah, atau dari teman, dan keluarga. Apabila Anda merasa kurang puas dengan diri Anda, mungkin ada standar seperti ini yang harus Anda lawan. Misalnya: bentuk mata, dll.
5. Ketahui perbedaan antara pengembangan diri dan penerimaan diri
Bukan berarti karena Anda menerima diri secara total (yang baik maupun yang buruk), Anda berhenti dan tidak berkomitmen pada pengembangan diri. Penerimaan diri hanya berarti Anda menerima diri sendiri, seluruh diri Anda. Anda mengakui bahwa diri Anda baik-baik saja, walaupun ada kekurangannya. Anda menerima diri Anda sendiri di saat ini, diri Anda yang tak sempurna dan unik, tanpa syarat apapun.
Kalau Anda terus berpikir, “Saya bisa menerima diri sendiri kalau saya sudah berhenti makan banyak dan berat saya turun”, itu artinya Anda mensyaratkan sesuatu sebelum menerima diri sendiri. Syarat ini selalu dapat berubah. Anda boleh mengejar pengembangan atau perbaikan diri, tetapi jangan jadikan hal itu sebagai sebuah syarat untuk penerimaan diri Anda.
6. Bergaul dengan orang-orang positif
Habiskan waktu Anda dengan orang-orang yang membuat Anda merasa nyaman terhadap diri sendiri. Batasi kontak dengan orang-orang yang membuat Anda merasa down. Anda perlu menghabiskan waktu bersama orang-orang yang mendukung Anda dan membuat Anda bahagia.
Diharapkan kita dapat bersyukur atas segala sesuatu yang Tuhan berikan, termasuk kondisi fisik diri sehingga dapat diiringi dengan adanya penerimaan.
“Bagaimanapun kondisi fisik kita, Tuhan telah menciptkan kita dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”
Salma Ayu Andini Putri, Mahasiswa PK UNY 2022
saya setuju dengan statement “bergaul dengan orang orang yang positif” karna energi baik dari orang lain benar benar sangat mempengaruhi diri kita untuk terbawa ke arah positif pula.
Beri Komentar